Monumen
Bajra Sandhi
Monumen Bajra Sandhi
Kota
Denpasar – Bali – Indonesia
Monumen
Bajra Sandhi di Kawasan Renon, Kota Denpasar
|
Ada beragam
cara untuk mengenang dan mengabadikan perjuangan sebuah bangsa, salah satunya
dengan mendirikan monumen. Di Bali, perjuangan masyarakat Bali dari masa ke
masa terekam dengan baik dalam Monumen Bajra Sandhi. Monumen ini menggambarkan
kehidupan masyarakat Bali sejak masa prasejarah hingga masa mempertahankan
kemerdekaan, antara tahun 1950—1975. Bentuk-bentuk perjuangan tersebut
diilustrasikan ke dalam 33 unit diorama.
Monumen Bajra Sandhi dibangun pada tahun 1987, akan
tetapi baru diresmikan pada 14 Juni 2003 oleh presiden Megawati Sukarno Putri.
Tujuan utama dibangunnya monumen ini adalah untuk mengekalkan semangat perjuangan
dan kreasi budaya masyarakat Bali serta sebagai upaya mewariskannya kepada
generasi muda. Nama Bajra Sandhi diambil dari bentuk monumen yang menyerupai
lonceng (genta) yang biasa dipakai oleh para pedanda (penghulu agama di Bali)
ketika memimpin doa. Sebagaimana lonceng yang biasa digunakan untuk menandai
waktu berdoa, nama ini dipilih untuk mengingatkan warga Bali tentang makna
perjuangan para pendahulunya.
Mengunjungi
monumen ini wisatawan akan memperoleh gambaran yang cukup lengkap tentang perjalanan
sejarah masyarakat Bali dari masa purba hingga modern. Gambaran tersebut
tersaji melalui 33 diorama yang disusun melingkar mengikuti kontur ruangan.
Tiap bagian diorama berisi patung-patung lengkap dengan setting lingkungan alamiahnya. Untuk memperjelas
informasi, terdapat label di bagian luar dalam tiga bahasa: Bahasa Bali dalam
aksara Jawa Kuno, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
Di bagian-bagian awal, diorama menampilkan manusia purba
pada jaman berburu dan meramu. Pada bagian ini, tampak Pithecanthropus
Erectus sedang berburu
babi menggunakan kapak genggam. Bagian selanjutnya menggambarkan perkembangan
masyarakat Bali dari masa kerajaan, masa penjajahan, masa revolusi fisik,
hingga masa pascakemerdekaan. Di bagian akhir, diorama memperlihatkan proses
pembangunan Universitas Udayana yang berlangsung pada tahun 1975.
Setelah menikmati kilasan sejarah tersebut, pengunjung
dapat menaiki tangga untuk mencapai puncak monumen yang berbentuk lonceng. Dari
puncak monumen tersebut, pengunjung dapat menyaksikan keindahan kota Denpasar
dari ketinggian sekitar 45 meter. Jika waktunya tepat, maka pengunjung dapat
menikmati matahari terbenam (sunset) dari tempat ini.
Kawasan Renon,
kota Denpasar, Provinsi Bali.
Monomen Bajra
Sandhi berada di komplek pemerintahan Provinsi Bali tepatnya di depan kantor
Gubernur di daerah Renon, Denpasar, Bali. Untuk menuju monumen ini wisatawan
dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun menumpang taksi. Untuk dua jenis
kendaraan ini, pengunjung tidak terlampau kesulitan karena akses menuju monumen
tidak terlalu sulit.
Namun, jika wisatawan memanfaatkan angkutan umum (bemo),
maka harus diperhatikan bahwa jalan menuju monumen ini merupakan jalan satu
arah, sehingga hanya satu angkutan umum yang biasa melintas, yaitu bemo jurusan
Sanur-Teuku Umar. Kalau wisatawan berangkat dari arah Sanur, maka dapat
dipastikan wisatawan akan turun di depan komplek monumen. Akan tetapi, bila
berangkat dari Jalan Teuku Umar, maka wisatawan harus turun di Jalan Cok Agung
Tresna kemudian berjalan kaki menuju monumen sejauh + 300 meter.
Jika wisatawan kemalaman karena terlalu asik menikmati
komplek monumen Bajra Sandhi, wisatawan dapat menyewa hotel mulai dari kelas
melati hingga hotel berbintang yang ada di sudut-sudut kota Denpasar. Tak hanya
itu, berbagai macam kafe, pub, club, dan tempat-tempat hiburan lainnya
dapat menjadi alternatif menghabiskan malam di kota Denpasar.
0 komentar:
Posting Komentar