Rabu, 04 Maret 2015

Monumen Bajra Sandhi

Monumen Bajra Sandhi
Monumen Bajra Sandhi
Kota Denpasar – Bali – Indonesia
Bali
Monumen Bajra Sandhi di Kawasan Renon, Kota Denpasar

Ada beragam cara untuk mengenang dan mengabadikan perjuangan sebuah bangsa, salah satunya dengan mendirikan monumen. Di Bali, perjuangan masyarakat Bali dari masa ke masa terekam dengan baik dalam Monumen Bajra Sandhi. Monumen ini menggambarkan kehidupan masyarakat Bali sejak masa prasejarah hingga masa mempertahankan kemerdekaan, antara tahun 1950—1975. Bentuk-bentuk perjuangan tersebut diilustrasikan ke dalam 33 unit diorama.
Monumen Bajra Sandhi dibangun pada tahun 1987, akan tetapi baru diresmikan pada 14 Juni 2003 oleh presiden Megawati Sukarno Putri. Tujuan utama dibangunnya monumen ini adalah untuk mengekalkan semangat perjuangan dan kreasi budaya masyarakat Bali serta sebagai upaya mewariskannya kepada generasi muda. Nama Bajra Sandhi diambil dari bentuk monumen yang menyerupai lonceng (genta) yang biasa dipakai oleh para pedanda (penghulu agama di Bali) ketika memimpin doa. Sebagaimana lonceng yang biasa digunakan untuk menandai waktu berdoa, nama ini dipilih untuk mengingatkan warga Bali tentang makna perjuangan para pendahulunya.
Mengunjungi monumen ini wisatawan akan memperoleh gambaran yang cukup lengkap tentang perjalanan sejarah masyarakat Bali dari masa purba hingga modern. Gambaran tersebut tersaji melalui 33 diorama yang disusun melingkar mengikuti kontur ruangan. Tiap bagian diorama berisi patung-patung lengkap dengan setting lingkungan alamiahnya. Untuk memperjelas informasi, terdapat label di bagian luar dalam tiga bahasa: Bahasa Bali dalam aksara Jawa Kuno, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
Di bagian-bagian awal, diorama menampilkan manusia purba pada jaman berburu dan meramu. Pada bagian ini, tampak Pithecanthropus Erectus sedang berburu babi menggunakan kapak genggam. Bagian selanjutnya menggambarkan perkembangan masyarakat Bali dari masa kerajaan, masa penjajahan, masa revolusi fisik, hingga masa pascakemerdekaan. Di bagian akhir, diorama memperlihatkan proses pembangunan Universitas Udayana yang berlangsung pada tahun 1975.
Setelah menikmati kilasan sejarah tersebut, pengunjung dapat menaiki tangga untuk mencapai puncak monumen yang berbentuk lonceng. Dari puncak monumen tersebut, pengunjung dapat menyaksikan keindahan kota Denpasar dari ketinggian sekitar 45 meter. Jika waktunya tepat, maka pengunjung dapat menikmati matahari terbenam (sunset) dari tempat ini.
Kawasan Renon, kota Denpasar, Provinsi Bali.  
Monomen Bajra Sandhi berada di komplek pemerintahan Provinsi Bali tepatnya di depan kantor Gubernur di daerah Renon, Denpasar, Bali. Untuk menuju monumen ini wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun menumpang taksi. Untuk dua jenis kendaraan ini, pengunjung tidak terlampau kesulitan karena akses menuju monumen tidak terlalu sulit.
Namun, jika wisatawan memanfaatkan angkutan umum (bemo), maka harus diperhatikan bahwa jalan menuju monumen ini merupakan jalan satu arah, sehingga hanya satu angkutan umum yang biasa melintas, yaitu bemo jurusan Sanur-Teuku Umar. Kalau wisatawan berangkat dari arah Sanur, maka dapat dipastikan wisatawan akan turun di depan komplek monumen. Akan tetapi, bila berangkat dari Jalan Teuku Umar, maka wisatawan harus turun di Jalan Cok Agung Tresna kemudian berjalan kaki menuju monumen sejauh + 300 meter.
Jika wisatawan kemalaman karena terlalu asik menikmati komplek monumen Bajra Sandhi, wisatawan dapat menyewa hotel mulai dari kelas melati hingga hotel berbintang yang ada di sudut-sudut kota Denpasar. Tak hanya itu, berbagai macam kafe, pub, club, dan tempat-tempat hiburan lainnya dapat menjadi alternatif menghabiskan malam di kota Denpasar.


0 komentar:

Posting Komentar